Teknologi kecerdasan buatan (AI) pertama kali diperkenalkan pada smartphone secara komersial oleh Huawei melalui seri Mate 10 pada tahun 2017. Smartphone ini dilengkapi dengan prosesor Kirin 970, yang memiliki unit pemrosesan saraf khusus atau Neural Processing Unit (NPU). Kehadiran NPU memungkinkan perangkat ini untuk menjalankan tugas berbasis AI secara efisien, seperti pengenalan gambar, optimisasi baterai, dan penerjemahan bahasa real-time tanpa perlu koneksi internet.

Fitur utama yang ditonjolkan pada Huawei Mate 10 adalah kemampuan kameranya yang didukung AI. Teknologi ini memungkinkan kamera mengenali objek secara otomatis, seperti makanan, tumbuhan, atau wajah, dan menyesuaikan pengaturan fotografi untuk hasil terbaik. Selain itu, AI juga membantu meningkatkan performa perangkat dengan mempelajari pola penggunaan pengguna, sehingga aplikasi berjalan lebih lancar dan konsumsi daya menjadi lebih hemat.

Keberhasilan Huawei Mate 10 membuka jalan bagi pabrikan lain untuk mengintegrasikan AI ke dalam produk mereka. Apple, misalnya, memperkenalkan chip A11 Bionic pada iPhone X di tahun yang sama. Chip ini mampu menjalankan teknologi pengenalan wajah Face ID yang berbasis AI, menghadirkan tingkat keamanan dan kenyamanan baru bagi pengguna. Tidak lama setelah itu, Google meluncurkan Pixel 2 dengan AI yang terintegrasi pada kamera, menghasilkan kualitas foto yang mengesankan tanpa memerlukan lensa tambahan.

Sejak debutnya pada 2017, teknologi AI telah menjadi standar dalam smartphone modern. Dari Samsung hingga Xiaomi, hampir semua merek kini mengadopsi fitur-fitur berbasis AI untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Mulai dari kamera hingga asisten virtual, AI telah merevolusi perangkat mobile, menjadikan mereka lebih cerdas, intuitif, dan mampu memenuhi kebutuhan pengguna di berbagai aspek kehidupan.

×